RSS

Hal Yang Ditakuti Dalam Mengasuh Anak

23 Mar

Zaman sekarang jadi orang tua tuh kayaknya lebih berat ya, secara anak2 sekarang juga makin pinter-pinter, jadi orang tua mesti berhati-hati dalam mendidik dan mengasuh anak, kalau soal tujuannya semua pasti sama, maunya punya anak yang baik, walaupun kadang terbentur dengan masalah cara keras atau lembut itu cuma soal gaya jadi bukan suatu masalah.

Menjadi orang tua itu adalah pekerjaan terbaik sekaligus mengerikan. saat si kecil mulai hadir berarti tambah tugas dan tanggung jawab hingga orangtua mulai menjalani siklus yang terdiri dari mengawasi, cemas, dan terbangun dengan rasa takut.

Berikut hal paling menakutkan tentang menjadi ibu atau ayah:

  1. Takut anak mewarisi sikap buruk. Ini terjadi karena sedari awal jutru para orangtua yang merasa takut menjadi seperti orangtua mereka sebelumnya hingga secara ga sadar menciptakan kecemasan jika anak-anaknya kelak seperti mereka juga, Ini biasanya terjadi pada anak yang merupakan korban perceraian, hingga takut anaknya kelak menghadapi persoalan yang sama.
  2. Takut Penyakit, biasanya ketakutan ini setelah mendengar berita tentang penyakit mengerikan pada anak atau melihat penderitaan orangtua yang memilki anak yang sakit hingga mungkin hati kita selalu khawatir terkena pada anak-anak. tapi kenyataannnya jumlah anak yang sehat lebih banyak dari yang sakit kok
  3. Takut kecelakaan di rumah, Sebelumnya kita tak menyadari bahwa barang-barang yang biasa yang kita menurut kita aman biasanya jadi sumber bahaya untuk anak-anak misalnya kursi malas, rak buku, kursi dll, tapi itu bukan alasan untuk mengekang anak2 bermain, tidak ingin juga kan punya anak yang hanya duduk manis menonton TV sepanjang hari
  4. Takut Tak bisa menjawab pertanyaan anak. Ya rasa ingin tahu anak memang kadang di sampaikan dengan berbagi pertanyaan yang kadang lucu, menggelikan, aneh dan beruntun, dan orangtua kadang bosan dan kesal, inget aja bahwa rasa ingin tahu adalah tanda pertumbuhan, begitu menginjak usia remaja, tirai kebisuan akan diturunkan sang anak, jangan lewatin masa ini.
  5. Siapa Yang menentukan. Sebagai orang tua, kita berusaha jadi orang tua yang baik, ideal namun jangan lupa orangtualah yang pegang kendali karena anak pada dasarnya perlu batasan-batasan sehingga dia bisa lebih disiplin dan diatur meski sekali-sekali ada keputusan yang akan meminta pertimbangan anak.
  6. Menyamaratakan, Setiap anak dilahirkan dengan keunikan masing-masing bahkan sesama saudara kandung sekalipun bisa berbeda kebiasaan dan pola tingkah laku, misalnya jika anak tetangga usia 2 tahun sudah tidak ngompol maka jangan khawatir jika anak anda yang sudah 4 tahun masih ngompol. Toh orang dewasa di sekeliling kita juga tak ada yang sempurna kan?
  7. Marah, kadang kita menemui si kecil yang marah hanya karena acara kesukaannya habis, si kecil sampai menangis berguling-guling, dan sbg orangtua kita malah ikut-ikutan marah karena berharap bisa mengendalikan tangisannya. Tapi kenyataannya sulit, jangan terlalu cemas toh tak pernah seorangpun menyaksikan lulusan minimal SMU menangis berguling-guling dilantai.
  8. Krisis Keuangan. Zaman sekarang semua serba mahal, dari mulai soal perut hingga pendidikan, trus bagaimana nanti mungkin itu pikiran para orangtua hingga ada yang kemudian me-leskan anak dengan berbagai macam keterampilan dengan harapan kalaupun tak ada biaya kelak, sang anak masih berkesempatan sekolah dengan beasiswa. cara itu tak salah sama sekali tapi yang jelas mumpung anak masih kecil kita masih punya waktu untuk menyiapkan rencana biaya pendidikan untuk masa depan anak.
  9. Menjadi orang tua sampai tua, ya biasanya berlaku pada orang yang berprinsip banyak anak banyak rezeki.
  10. Pertimbangan terpenting. Sebenarnya kecemasan orangtua adalah berapa besar kasih sayang yang bisa diberikan terhadap anak, merasa kita tak bisa hidup tanpa mereka, ya itu memang benar maka nikmatilah menjadi orang tua.
 
1 Comment

Posted by on March 23, 2011 in Infamilia

 

One response to “Hal Yang Ditakuti Dalam Mengasuh Anak

  1. Ma Sang Ji / 마상지

    March 23, 2011 at 6:03 PM

    Bagaimana dengan takut anak terpengaruh “tradisi” masyarakat yang buruk?
    http://menangislah.wordpress.com/2011/03/23/kisah-nyata-remaja-terjangkit-penyakit-kelamin/ m

     

Leave a comment